Dienstag, 26. Mai 2015

Bertemu dan berpisah karena Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah, pada saat tidak ada naungan selain naungan Allah…” dan beliau menyebut salah satunya adalah: “…dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah hanya karena Allah.” (HR. Al Bukhari no. 620 dan Muslim no.1712).

"Bertemu dan berpisah karena Allah.. ". Penggalan hadits ini lumayan jadi renungan hebat bagiku usai sholat ashar tadi.. Betapa diri ini masih amat jauh dari bisa ikhlas atas takdir-Nya, masih sangat sulit untuk bersabar dan berbaik sangka atas putusan-Nya.. Terutama saat akan dipertemukan kembali dengan perpisahan..
Berpisah dengan orang2 yang terlanjur kucintai dengan hati, yang keberadaannya membuatku utuh, utuh sebagai muslim yang mencintai saudaranya, sebagai kakak yang mencintai adiknya maupun sebaliknya..

Aku hanya tidak pernah bisa siap untuk ditinggalkan, mengambil hikmah dari perpisahan, menyimpan semua kenangan lantas mendoakan mereka dalam diam.. Aku sering kali masih saja menangis, meratap, walau aku tau dengan jelas sikapku hanya akan menambah beban mereka.. Mereka yang tentu ingin pergi dengan perasaan lega, nyaman dan tidak khawatir dengan orang2 yg ditinggalkannya.. Aku tau itu.. Tapi sungguh, hatiku terlalu rapuh untuk tidak lagi menangis :')

Moga Allah ampuni...
-Berlin, bumi Allah-

Dienstag, 19. Mai 2015

Goodbye Soc-med!!

Masih dalam ikhtiar pencapaian khusyu' beramal shalih..
Selain akhlakul karimah, senantiasa beristighfar dan bertaubat sungguh2 adalah target lain yg sedang kukejar..

Kajian ba'da subuh kali ini menyadarkan hati yang bebal ini untuk terus memperbaiki niat dan ibadah.. salah satunya dengan berhenti total ber-media-sosial.. Yap, bagi seorang devy yg banyak sekali menyia2kan waktunya dengan media sosial, hal yg satu ini susyaaahnya kebangetann..

Astaghfirullaah wa atuubuilaiih (aku mohon ampun pada Allah dan bertaubat kepada-Nya).

Huhuu moga Allah ampuni diri yg baru tersadar inii :'(

Bismillaah.. goodbye FB, Twitter, IG, Path!!

Montag, 18. Mai 2015

Setumpuk rindu yg tak lagi bisa terucap

Sejak semalam, ya semalam..
Teringat seorang teman, yg namanya tetap terselip dalam tiap doaku, dalam tiap sujudku, namun rindu ini tak lagi bisa terucap, dan harus bisa kubendung..

Teringat banyak kenangan, yg bahkan aku tak yakin dia ingat, ataupun mau peduli..
Setiap kenangan, hal2 kecil tentang pertemanan kita yg setiap detiknya terlintas di pikiranku..

Sungguh, aku hanya ingin dia tau.. ada setumpuk rindu disini yg tak lagi bisa terucap :')

Dia seorang teman, yg kucintai dan kubenci atas cintaku pada Allah SWT..

Freitag, 15. Mai 2015

Taukah Kau, wahai hati...

Taukah Kau, wahai hati...
Kau begitu rapuh, terlalu lemah, sering terperdaya juga mudah sekali di bolak-balik...

Taukah Kau, wahai hati...
Kau bagian terpenting dari tiap amalan manusia, perbuatan baik dinilai dari niatmu baik atau sebaliknya, semua sia2 jika hanya pujian manusia yang Kau kejar...

Taukah Kau, wahai hati...
Kau yang menyatukan umat manusia di muka bumi, sekaligus mampu menimbulkan perang, perselisihan juga kebencian di antara mereka...

Taukah Kau, wahai hati...
Kau yang diamanati menanamkan rasa cinta di antara anak Nabiyallah Adam AS, Kau yang dijadikan saksi apakah cinta mereka lebih besar pada Rabbnya ataukah pada ciptaan-Nya..

Duhai hati seorang devy yang lemah...
Jadilah sebaik2 saksi baginya kelak di akhir zaman, yang memberatkan amal baiknya, mengurangi timbangan dosanya, serta penarik orangtua, saudara dan sahabat2nya untuk bersama di Jannah-Nya. Aamiin Allaahumma aamiin..

Berlin, bumi Allah

Mittwoch, 6. Mai 2015

Hijrah, menjadi lebih baik itu harus!

Aku bukan lagi pendengar musik, pemain gitar dan piano, bukan lagi pecinta syair dan sajak2 cinta...
Aku tidak lagi senang bersenandung, menggambar makhluk, memajang foto dan menikmati pesta dan tarian2...

Ahh masa jahilku.. Masa penuh ketidaktahuanku, kesombonganku serta ketidakinginanku mendekati orang2 shalihin..

Ahh masa jahilku.. Moga Allah ampuni dan ganti dengan masa dimana aku menjadi sebaik2 manusia yang bermanfaat bagi manusia lain, sebaik2 makhluk-Nya yang mengejar cinta dan Ridho-Nya semata...

-devy, seorang hamba yang akhirnya paham makna menghamba-


Montag, 4. Mai 2015

Teruntuk saudariku berhati lembut di seberang sana

Seorang teman yang cepat sekali kuanggap sebagai sahabat, saudara sekaligus adik perempuan. Yang santunnya menyontohkan akhlak yang baik, yang takwanya mengingatkan pada akhirat.
Semoga Allah segera pertemukan dengan jodoh yang baik nan shalih, merahmatimu dengan nikmat sehat dan berkah pada tiap langkah kehidupanmu.

"Mukmin itu Ma'lafah: mudah berikatan hati. Dan tiada kebaikan pada orang yang tak cepat mengakrabkan diri lagi sukar diakrabi (HR. Ahmad)."