Mittwoch, 17. März 2010

Getar2 Cinta.. *hwaLah (>_<")

Aduh Gusti..


Getaran ini datang lagi.
Bahkan terasa lebih kencang dari sebelumnya, beberapa pekan lalu.

Pompa darah bersih ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sang Jantung lagi-lagi membakar semangat dan memotivasi diri tuk terus bertahan hidup di Bumi milik-NYA. Gak sabar ingin memulai kuliah lagi, selalu terlintas dalam benakku bahwa tinggal 1 semester lg yang harus dilewati dengan 5 ujian dan setelahnya akan dimulai dengan Tugas Akhir, Yaa Allah.. Smoga Kau beri kemudahan..



Aduh Gusti..


Getaran ini datang lagi.
Bahkan terasa lebih kencang dari sebelumnya, beberapa pekan lalu.

14 Juta saraf otak yang berinteraksi dengan 16 Juta saraf tubuh setiap harinya, sudah cukup tuk merangkai khayalan indah tentang pertemuan dengan orangtua, kakak dan adikku di sepanjang libur musim panas nanti. Betapa aku merindukan mereka..




Huhuhuhuhuu...
pokona teteup smangatt lah tuuk smuanya^^)
intinya mah, saya cm mau numpang curhat kali ini x) hwee2..

Mittwoch, 3. März 2010

Political science

Politik..

Well, sebenarnya saya sudah cukup eneg juga membicarakan yang satu ini. Dunia politik yang kebijakannya bisa berubah-ubah hanya dalam hitungan perseratus detik. Yang kebijakannya tidak jarang mengubah kawan menjadi lawan, dan kebijakan -yang entah dgn jalan halal atau tidak- harus mencapai misi dan kepentingan golongan tertentu.

Politik..

Well, di lain sisi saya sadar betul bahwa suatu sistem pemerintahan adalah nihil tanpa politik. Dunia politik ini yang mengambil peran besar dari pengambilan kebijakan. Ekonomi, pendidikan, dan tehnologi adalah penyokong dari dunia politik itu sendiri.

Saya pribadi ke depannya sama sekali tidak berminat terjun ke dunia ini. Sebisa mungkin, saya akan memilih studi profesi di bidang technology science berbasis mandiri, tanpa ikatan politik, tanpa harus mempelajari seluk beluk dunia penuh jebakan itu.

Namun nyatanya,, saya salah.

Di kehidupan mahasiswa pun, saya tetap harus menjamu dunia ini.
Menyambutnya dengan berpikir keras tuk tidak terjerumus lebih dalam. Karena saya tidak suka melihat kawan saya harus menjadi lawan dikarenakan rekayasa politik.
Dan jujur, saya tidak suka berada di dalamnya.